welcome to my blog, may be useful for all

Sunday, December 30, 2012

Cegah banjir dengan Biopori !

Banjir merupakan permasalahan setelah kemacetan yang selalu ditemui di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta. Sistem drainase yang kurang sempurna dan pembangunan beralaskan semen menjadi penyebab banjir yang utama karena kurangnya penyerapan air ke dalam tanah. 

Tak mau fakta ini berlangsung setiap tahunnya ? Biopori hadir sebagai jalan keluar untuk mengatasi/ mengurangi banjir. Biopori sudah tidak asing lagi di telinga kita. Biopori selain digunakan untuk menyerap genangan air hujan juga menjadikan tanah disekitarnya menjadi subur. Air hujan yang terserap ke dalam biopori akan menjadi air tanah yang pada akhirnya dapat dikonsumsi.
Selain berguna mengalirkan air ke tanah, biopori dapat bermanfaat untuk membuat kompos atau pupuk tumbuh-tumbuhan. Sampah di dalam lubang biopori dimakan rayap lalu diuraikan cacing serta mikroba menjadi kompos, dan bisa diambil hasilnya untuk menyuburkan tanaman.
Anda dapat membuat lubang biopori pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, di sekeliling pohon, atau pada tanah kosong antartanaman. Nah, cara pembuatannya, pertama setelah memilih tempat untuk biopori siapkan dulu alur untuk jalannya aliran air. Kemudian lakukan cara pembuatannya sesuai dengan yang tercantum dalam artikel berikut ini :
Biopori IPB - Copy sumber gambar :
http://solusibanjirindonesia.wordpress.com
http://toni-poejoharnanto.blogspot.com

Dari botol plastik tercipta keindahan

Sampah adalah masalah penting yang tidak pernah terselesaikan di tanah air kita tercinta ini. Akibat yang ditimbulkan oleh sampah yang masih sering terjadi yaitu penyumbatan saluran air sehingga menimbulkan banjir. 
Namun, berbagai usaha sudah dilakukan yaitu dengan munculnya prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang). Ada sebagian kalangan masyarakat yang sudah menerapkan prinsip 3R ini, namun hal ini masih belum cukup untuk menyelesaikan masalah ini karena belum semua masyarakat Indonesia melakukan hal ini.
Prinsip yang paling menarik bagi saya yaitu recycle (mendaur ulang), semoga prinsip ini juga menarik bagi blogger semua. Recycle (mendaur ulang) adalah proses untuk mengubah satu bagian produk yang sudah tidak terpakai namun  masih berguna ke dalam produk baru. Hal ini tentu menimbulkan kreatifitas dari masing-masing masyarakat yang sadar akan lingkungannya. Hal ini mudah dilakukan asalkan ada kemauan yang tinggi dan kreatifitas. Banyak barang yang kita beli dan tentu saja bagian yang tidak dikonsumsi akan menjadi sampah. Tapi tunggu dulu...
Barang yang menurut kita sudah tidak terpakai seperti plastik botol minuman ternyata bila dikumpulkan dan dibuat menjadi suatu bentuk yang lain akan menjadi suatu daya tarik tersendiri bisa dibuat menjadi barang bermanfaat dan berguna , seperti :
1. Tempat pensil
2. Dompet serbaguna

 3. Bunga plastik 
Tak hanya ketiga barang tersebut saja yang bisa dikreasikan dari botol bekas, ada lagi kreasi lain yang kalian bisa lihat cara pembuatannya yaitu lampu hias bunga. Sudah penasaran ingin melihat caranya ?? check it out...
Mudah bukan teman-teman ? ayo mulai dari hari ini kita mengembangkan kreatifitas untuk mendaur ulang sampah yang ada di sekitar kita !

 Sumber gambar :
http://suaiba-geo.blogspot.com
http://hiasanrumah.wordpress.com
http://art-of-rubbishdbc0013.blogspot.com

Monday, November 26, 2012

Bank Sampah Permata Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Beberapa tahun  belakangan ini kata Bank Sampah sudah tidak asing lagi terdengar ke telinga kita. sebenernya apa sih bank sampah itu ? Bank sampah terdiri dari 2 kata yang terdiri dari Bank yang bermakna positif yaitu tempat untuk menabung, kita semua tahu bahwa Bank yang ada di sekitar kita bangunannya bersih, tertata rapi, ber-AC dan pegawai yang ada rapi, cantik, ganteng dan sangat sopan, kata bank ini disandingkan dengan kata sampah yang bermakna negatif yaitu barang /benda yang sudah tidak terpakai dan dibuang kecuali tinja, pandangan masyarakat tentang sampah yaitu bau, berserakan, mengurangi estetika dan sebagai sarang penyakit. Kedua kata ini disandingkan menjadi kata Bank Sampah yang satu sama lain saling melengkapi yang artinya sebuah tempat untuk menabung sampah. Masyarakat menabung sampah dan hasil tabungannya bisa ditarik dalam bentuk rupiah.
Bank sampah ini pertama kali dirintis oleh Bapak Bambang Suwerda seorang dosen di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang mengajar di Jurusan Kesehatan Lingkungan sejak tahun 2008. Berkat ide dari Bapak Bambang ini, Bank Sampah muncul sebagai penyelesaian masalah sampah di Indonesia yang dianggap tidak pernah usai. Bahkan Bank Sampah merupakan suatu hal yang pertama di dunia yang berasal dari Indonesia. Betapa kreatifnya orang Indonesia ! Bank Sampah yang pertama dirintis Pak Bambang adalah Bank Sampah Gemah Ripah yang terletak di Badegan, Bantul, DIY.
Setelah Bank Sampah Gemah Ripah berdiri, banyak bermunculan bank sampah lainnya di berbagai daerah di seluruh Indonesia seperti di Padang, Banjarmasin dan saat ini Bank Sampah sudah ada di Malaysia dan Thailand, WOW !
Salah satu Bank Sampah yang berdiri di sekitar saya yaitu Bank Sampah Permata Lingkungan yang ada di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Bank Sampah ini berdiri di akhir tahun 2009, yang penggeraknya adalah mahasiswa. namun, selain itu akhir-akhir ini mahasiswa sudah bekerjasama dengan karyawan., yang menjadi nasabah adalah mahasiswa, karyawan, dosen dan masyarakat sekitar yang tinggal di area kampus. Sama dengan dengan bank sampah lainnya Bank Sampah Permata Lingkungan juga bekerja sama dengan pengepul sampah untuk membeli sampah yang terdapat di bank sampah. Pengambilan tabungan dengan bentuk rupiah dilakukan dengan metode bagi hasil dimana untuk nasabah 75% dan untuk kas Bank Sampah 25% seperti kebanyakan bank sampah lainnya, namun ada juga Bank sampah yang menerapkan 85% untuk nasabah, dan sisanya untuk kas bank sampah. Hal ini tergantung dengan kesepakatan Bank sampah dan masyarakat setempat, jadi di masing-masing Bank Sampah berbeda kesepakatannya. Untuk hasil tabungannya bisa diambil 3 bulan sekali.
Berikut gambar Bank Sampah Permata Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 

Cara menabung di Bank Sampah Permata Lingkungan sama dengan cara menabung di Bank Sampah lain pada umumnya yaitu :
  1. Nasabah datang ke bank sampah
  2. Setelah itu teller bank sampah menimbang sampah yang ditabung dan menentukan jenis sampah yang ditabung
  3. Selanjutnya, teller bank sampah menulis dalam slip setoran tabungan sampah dan mencatat di buku induk bank sampah.
  4. Teller melabeli jenis sampah yang ditabung
  5. Teller memasukkan sampah ke loker bank sampah
  6. Teller mengkomunikasikan ke pembeli sampah mengenai jenis dan berat sampah serta kapan harus datang mengambil hasil.
  7. Teller mengisikan jumlah nominal ke buku rekening nasabah
Berikut gambar nasabah yang sedang menabung di Bank Sampah Permata Lingkungan :

Potongan 25% yang ada di Bank Sampah Permata Lingkungan ini digunakan untuk kegiatan operasional seperti fotocopy label, pembuatan buku rekening dan penambahan buku induk. Setelah keberadaan sampah di Bank Sampah Pertama Lingkungan sudah penuh, saatnya memanggil pengepul untuk mengambil sampah yang ada. Harga sampah tergantung dengan jenis sampah, misalnya kertas dapat dibedakan menjadi beberapa jenis seperti Arsip, Koran dan Duplex. Harga Arsip tidak sama dengan Koran ataupun Duplex begitu sebaliknya. Sebagai contoh saja, harga arsip bisa mencapai Rp 2.300,00 namun harga koran hanya Rp 1200,00 dan Duplex Rp 600,00 per kilogramnya.
Semua sampah yang diambil oleh pengepul, dimasukkan ke buku penjualan sampah dan kemudian dijumlah lalu teller bank sampah mendapatkan uang hasil penjualan sampah keseluruhan. Tidak berhenti disitu saja, teller bank sampah lalu memasukkan pendapatan tersebut ke dalam buku rekening masing-masing nasabah.
Kini mudah bukan ? sudah ada bank sampah di sekitar kita, sampah yang awalnya tidak berarti apa-apa bisa menghasilkan rupiah dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi kita sebagai masyarakat Indonesia..
 
Selamat menabung  di Bank Sampah Permata Lingkungan !